Kanker usus besar....
Akhirnya yang paling dikuatirkan terjadi juga di keluargaku.
Papa yang hampir tidak pernah sakit, hobby olahraga, makan juga tidak pernah macam-macam, divonis menderita kanker usus besar stadium 2 ke 3.
Seperti penyakit kanker yang lain, gejala2nya hampir tidak disadari. Berawal dari beberapa bulan sebelumnya, badan papa bertambah kurus padahal makannya banyak, bahkan cenderung sangat banyak bagi seusianya. Sering lapar bahkan sehari bisa berkali-kali makan dengan porsi yang banyak.
Kemudian suatu saat pup papa berdarah. Papa pergi ke dokter spesialis penyakit dalam, dan papa disuruh cek darah. Dan hasil cek darah papa sangat bagus, tidak ada tanda * di laporannya. Dokter saja sampai terkagum2. Entah kenapa dokter waktu itu tidak langsung curiga, malah hanya memberikan obat untuk menghentikan pendarahan, obat lambung, dan lainnya.
Memang pada awalnya pendarahan berhenti, tp hanya sesaat kemudian muncul lagi. Begitu seterusnya sampai suatu saat pendarahan tidak berhenti walaupun sudah diberi obat.
Mulailah papa pindah dokter dan pergi ke dr Putut (dokter spesialis penyakit dalam) yang praktek di apotek dekat rumah. Oleh dr Putut papa disuruh melakukan tes kolonoskopi. Dan hasilnya benar2 seperti yang dikuatirkan. Kanker usus besar.
Segera setelah mendapat kepastian penyakit papa, kami keluarga mencari dokter yang tepat. Untunglah ada teman yang sudah mengalami penyakit yang sama dg papa dan sudah selesai menjalani pengobatan, sehingga kami bisa mendapat sharing langsung dari survivor kanker.
Akhirnya step demi step pengobatan kami jalankan.
Diawali dengan operasi pengangkatan oleh dr Yuda Handaya tgl 22 Juli 2017, dan dilanjutkan dengan kemoterapi pertama hari ini tgl 28 September 2017 oleh dr Susana Hilda.
Semoga papa dan kami sekeluarga tetap semangat, tetap kuat, melewati ini semua....
Sehat..., sehat...., Amiinn
My Blog
Hanya ingin menyimpan dan share beberapa artikel dan cerita.. Semoga bermanfaat buat yg baca.. ^__^
Rabu, 27 September 2017
Kanker usus besar.., berdamai dan berjuang sembuh...
Senin, 10 April 2017
Acara Study Tour Alvin, Singapore 14-18 Februari 2017
Sedikit catatan dari acara study tour Alvin...
Alvin, kelas 8 di SMP Budi Utama Yogyakarta... Study tour berlangsung pada 14 - 18 Februari 2017 di Singapore.
1st day : 14 Februari 2017
Murid" berkumpul di Bandara Adisucipto, berangkat ke Singapore menggunakan pesawat Silk Air MI 151. Sampai di Bandara Changi sekitar jam 3 sore.
Hari pertama setelah sampai hotel (NACLI) dan dinner, lalu diisi dengan acara city tour ke Bugis dan Orchard Road.
2st day : 15 Februari 2017
5th day : 18 Februari 2017
Pagi" sudah berkumpul di Bandara Changi untuk kembali ke Yogyakarta, sampai di Bandara Adisucipto sekitar pk 9.00 wib.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tgl 9 Maret 2017 diadakan presentasi hasil Study Tour 2017, presentasi dilakukan berkelompok, dgn menggunakan 3 bahasa (bahasa inggris, mandarin, indonesia).
Dari presentasi itu dipilih juara 1, 2, dan juara favorit.
Alvin, kelas 8 di SMP Budi Utama Yogyakarta... Study tour berlangsung pada 14 - 18 Februari 2017 di Singapore.
1st day : 14 Februari 2017
Murid" berkumpul di Bandara Adisucipto, berangkat ke Singapore menggunakan pesawat Silk Air MI 151. Sampai di Bandara Changi sekitar jam 3 sore.
2st day : 15 Februari 2017
Jurong Bird Park
Marina Bay Sand
Gardens by the Bay
Land Transport Authority - MRT experience
3rd day : 16 Februari 2017
National University of Singapore (NUS)
Physic Class
Universal Studios Singapore
4rd day : 17 Februari 2017
Urban Redevelopment Authority
NEWater
China Town
Robotic Class
Pagi" sudah berkumpul di Bandara Changi untuk kembali ke Yogyakarta, sampai di Bandara Adisucipto sekitar pk 9.00 wib.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tgl 9 Maret 2017 diadakan presentasi hasil Study Tour 2017, presentasi dilakukan berkelompok, dgn menggunakan 3 bahasa (bahasa inggris, mandarin, indonesia).
Dari presentasi itu dipilih juara 1, 2, dan juara favorit.
Juara 1
Juara 2
Juara Favorit
Minggu, 13 November 2016
Kelekatan yg 'berlebihan' antara ortu & anak.., perlukah??
Di SMP Alvin ada acara study tour, dilaksanakan waktu anak kelas 8 semester 2.
Study tour tahun ini diadakan di Singapore selama 5 hari 4 malam (senin-jumat).
Walaupun kegiatan ini bersifat wajib, namun jika ada alasan tertentu ortu bisa mengajukan surat untuk tidak mengikuti kegiatan ini.
Ortu A : Anaknya ikut study tour tidak?
Sy : Ikut, dari awal masuk sekolah ini kan sudah tau ada kegiatan ini, dan kebetulan sy sudah menyisihkan dana.. :)
Ortu A : Gimana ya? Sy masih bingung..
Sy : Bingung kenapa? kalau ada masalah keuangan kan bisa ketemu pihak sekolah.., kmrn pihak sekolah sudah menjelaskan.. (Sy jg yakin bukan krn masalah keuangan, krn saya tahu keluarga teman ini tergolong 'mampu')
Ortu A : oh, bukan itu.. Krn anak saya tidak bisa berpisah tidurnya, maklum anak tunggal..
--- mulailah sy berkerut heran.., baru ini sy mendengar alasan ini ---
Ortu A mulai melanjutkan pertanyaannya...
Ortu A : Alvin anak tunggal juga kan? Gimana dia? Mau ikut study tour krn disuruh atau kemauan sendiri?
-- Sy sebenarnya mulai speechless... hahaha --
Sy : Alvin ikut dengan senang hati kok.. Sangat bersemangat malahan
Ortu A : O ya? (dg wajah heran.., hihi).., oh mungkin berlaku untuk Alvin aja ya cik.., setau saya kalau anak tunggal deket banget dengan ortunya, sampai tdk bisa pisah..
--- dan saya pun takjub dg reaksi ortu A ini..., jd keluarga saya yg 'aneh'? hihihi ---
Kelekatan seperti apa yg kita sebagai ortu inginkan?
Study tour tahun ini diadakan di Singapore selama 5 hari 4 malam (senin-jumat).
Walaupun kegiatan ini bersifat wajib, namun jika ada alasan tertentu ortu bisa mengajukan surat untuk tidak mengikuti kegiatan ini.
Ortu A : Anaknya ikut study tour tidak?
Sy : Ikut, dari awal masuk sekolah ini kan sudah tau ada kegiatan ini, dan kebetulan sy sudah menyisihkan dana.. :)
Ortu A : Gimana ya? Sy masih bingung..
Sy : Bingung kenapa? kalau ada masalah keuangan kan bisa ketemu pihak sekolah.., kmrn pihak sekolah sudah menjelaskan.. (Sy jg yakin bukan krn masalah keuangan, krn saya tahu keluarga teman ini tergolong 'mampu')
Ortu A : oh, bukan itu.. Krn anak saya tidak bisa berpisah tidurnya, maklum anak tunggal..
--- mulailah sy berkerut heran.., baru ini sy mendengar alasan ini ---
Ortu A mulai melanjutkan pertanyaannya...
Ortu A : Alvin anak tunggal juga kan? Gimana dia? Mau ikut study tour krn disuruh atau kemauan sendiri?
-- Sy sebenarnya mulai speechless... hahaha --
Sy : Alvin ikut dengan senang hati kok.. Sangat bersemangat malahan
Ortu A : O ya? (dg wajah heran.., hihi).., oh mungkin berlaku untuk Alvin aja ya cik.., setau saya kalau anak tunggal deket banget dengan ortunya, sampai tdk bisa pisah..
--- dan saya pun takjub dg reaksi ortu A ini..., jd keluarga saya yg 'aneh'? hihihi ---
Kelekatan seperti apa yg kita sebagai ortu inginkan?
Selasa, 18 Oktober 2016
Anakku Alvin & Gitarnya
Tiada hari tanpa gitar bagi Alvin. Kalau tidak diingatkan untuk ganti baju dulu, makan dll.., sepulang sekolah pasti langsung diambilnya gitar & mulai genjreng2...
Alvin mulai mengenal gitar sewaktu usia sekitar 11,5 tahun. Yap, memang baru sebentar.., sekitar setahun ini. Saya teringat betapa susahnya meminta Alvin belajar musik.
Sewaktu SD, mungkin kelas 4 (agak lupa), saya membelikan keyboard dg harapan Alvin bisa main musik. Ngiri juga lihat anak2 lain pintar main musik.., hehehe
Dan saya carikan guru privat.., dan hasilnyaaa..., Alvin tdk suka dan merasa tidak berbakat dgn musik. Ada yg menyarankan untuk ganti guru les, mungkin yg ini kurang pintar.., tp Alvin sdh terlanjur 'mutung'. Jadilah keyboard hanya jadi hiasan di rumah.. :(
Sampai suatu ketika ada kejadian, ayah Alvin meninggal, di usia Alvin 11,5 tahun. Jika pada umumnya anak menangis jika ada kejadian menyedihkan, tidak demikian dengan Alvin.
Alvin tidak meneteskan satu air matapun di hari ayahnya meninggal. Satu2nya air mata yg menetes waktu ayahnya dikremasi. Itu saja hanya beberapa tetes tanpa suara, dan langsung dihapus. Sampai yg datang berkata kepada Alvin untuk tidak apa2 menangis, tapi tetap Alvin menggelengkan kepala.
Setelah kejadian itu, saya berpikir bagaimana kondisi Alvin.., karena tipe Alvin mungkin susah mengungkapkan perasaan. Mulailah saya membujuk Alvin untuk belajar musik, dengan harapan sebagai sarana penyaluran emosi Alvin.
Ternyata tidak segampang itu merayu Alvin.., hehehe.. Alvin masih merasa tidak berbakat, dan akan percuma saja belajar musik.
Setelah segala rayuan, akhirnya Alvin 'luluh' dengan kata2 saya... "Vin.., belajar gitar yaa.., bukan untuk prestasi, piala, dll... nanti kalau mami sedih, Alvin bisa main gitar menghibur mami..."
Akhirnya Alvin bersedia.., horreeee.. hihihii
Seiring waktu, ternyata Alvin menikmati permainan gitarnya, gitar klasik. Bahkan berencana mendalami serius, sdh bercita2 kuliah di ISI... hehehe
Semoga benar, dgn musik Alvin bisa menyalurkan emosinya...
Link youtube penampilan Alvin waktu home concert di Hartono Mall bbrp hari yll, 16 Oktober 2016
https://www.youtube.com/watch?v=LTmCugWr_08
Link youtube penampilan Alvin waktu home concert di Hartono Mall bbrp hari yll, 16 Oktober 2016
https://www.youtube.com/watch?v=LTmCugWr_08
Kamis, 13 Oktober 2016
Pengalaman mengikuti talkshow parenting penderita disleksia (Film Wonderful Life)
Kamis 13 oktober 2016.., sejenak meluangkan waktu mengikuti talkshow parenting dalam rangka premiere film "Wonderful Life".
Film ini diangkat berdasarkan novel karya Amalia Prabowo, yang anaknya didiagnosis sebagai penyandang disleksia.
Disleksia adalah gangguan membaca yang disebabkan kesulitan otak dalam membedakan simbol dan merangkainya (sumber: A.D.A.M Medical Encyclopedia).
Sempat saya melihat thriller filmnya.., sangat menyentuh & mengharukan.
https://www.youtube.com/watch?v=KzVPoPHdc_g
Mendengarkan Ibu Amalia bercerita.., seakan2 saya turut masuk ke kehidupannya.. Kehidupan yang tadinya begitu 'sempurna', dari keluarga terhormat, ningrat, kaya raya, berpendidikan tinggi.., semua di kehidupannya selalu berjalan sesuai logika, rencana.., jika ada yg tdk sesuai akan direview secara periodik. Sampai2 ada semboyan di keluarganya... "Plan - Do - Review"
Betapa 'hancur' dunianya begitu mengetahui anaknya kesulitan membaca, menulis, berhitung.. Ibu Amalia yg dibesarkan di keluarga yg sangat mengagungkan pendidikan, ternyata diberikan anak, Aqil, yg secara akademis tdk akan bisa mengikuti.
Bagaimana Ibu Amalia 'protes' kepada Tuhan, bagaimana keluarga besarnya mengucilkan Aqil.., misalnya setiap lebaran tdk ikut kumpul keluarga.., disembunyikan...
Bahkan Ibu Amalia sempat juga 'menolak' Aqil, tdk mau merawat, hanya menitipkan ke ibunya..
Menurut seorang psikiater, ada 5 fase yang harus dilalui saat seseorang mendapat shock :
1. Denial (Penyangkalan)
2. Anger (Kemarahan)
3. Bargaining (Pertimbangan)
4. Depression (Depresi)
5. Acceptance (Penerimaan)
Perjuangan seorang ibu, untuk memahami kehidupan, untuk memahami anak2, untuk berbahagia menjalani hidup ini...
"Semua anak terlahir sempurna"
Film ini diangkat berdasarkan novel karya Amalia Prabowo, yang anaknya didiagnosis sebagai penyandang disleksia.
Disleksia adalah gangguan membaca yang disebabkan kesulitan otak dalam membedakan simbol dan merangkainya (sumber: A.D.A.M Medical Encyclopedia).
Sempat saya melihat thriller filmnya.., sangat menyentuh & mengharukan.
https://www.youtube.com/watch?v=KzVPoPHdc_g
Mendengarkan Ibu Amalia bercerita.., seakan2 saya turut masuk ke kehidupannya.. Kehidupan yang tadinya begitu 'sempurna', dari keluarga terhormat, ningrat, kaya raya, berpendidikan tinggi.., semua di kehidupannya selalu berjalan sesuai logika, rencana.., jika ada yg tdk sesuai akan direview secara periodik. Sampai2 ada semboyan di keluarganya... "Plan - Do - Review"
Betapa 'hancur' dunianya begitu mengetahui anaknya kesulitan membaca, menulis, berhitung.. Ibu Amalia yg dibesarkan di keluarga yg sangat mengagungkan pendidikan, ternyata diberikan anak, Aqil, yg secara akademis tdk akan bisa mengikuti.
Bagaimana Ibu Amalia 'protes' kepada Tuhan, bagaimana keluarga besarnya mengucilkan Aqil.., misalnya setiap lebaran tdk ikut kumpul keluarga.., disembunyikan...
Bahkan Ibu Amalia sempat juga 'menolak' Aqil, tdk mau merawat, hanya menitipkan ke ibunya..
Menurut seorang psikiater, ada 5 fase yang harus dilalui saat seseorang mendapat shock :
1. Denial (Penyangkalan)
2. Anger (Kemarahan)
3. Bargaining (Pertimbangan)
4. Depression (Depresi)
5. Acceptance (Penerimaan)
Perjuangan seorang ibu, untuk memahami kehidupan, untuk memahami anak2, untuk berbahagia menjalani hidup ini...
"Semua anak terlahir sempurna"
Selasa, 13 September 2016
HUBUNGAN ANAK-SEKOLAH-ORTU
Pendidikan adalah proses kerja tim yang meliputi guru, orang-orang di sekitar anak (teman, keluarga, dll), dan kita sebagai orang tua. Setuju kan? :)
Pendidikan anak akan berhasil jika ada duet yang harmonis antara ortu dan sekolah/guru. Artinya tidak ada peraturan yang bertentangan.
Anak jangan dibikin bingung dengan 2 aturan yang berbeda.
Misalnya, di sekolah dilarang mengucapkan kata kasar.., padahal di rumah anak sering mendengar ortu bicara kasar, bahkan menjelek2kan guru di depan anak.
Tidak heran anak menjadi tidak hormat dengan guru.
Ada ortu yg bilang kalau pihak sekolah bersikap tdk adil dgn anak yang ortunya sering protes krn anak diberi sanksi krn menggunakan kata kasar. Bukankah lbh baik ortu jg instrospeksi, mengapa anak berani kurang ajar thd guru? Jika alasannya krn guru yg menyebalkan, tentunya itu bukan pembenaran anak bersikap kurang ajar.
Tentunya kalau terus berlanjut akan tdk baik.., kan tidak mungkin besok di lingkungan kerja akan misuhi bos yang menyebalkan, atau teman kerja/customer yg tdk cocok dengan anaknya.
Ajarilah anak kita untuk berkomunikasi dg baik, mengungkapkan ketidaksukaan tdk dengan cara kasar.., tentunya ortu jg harus memberi contoh.
Anak jangan dibikin bingung dengan 2 aturan yang berbeda.
Misalnya, di sekolah dilarang mengucapkan kata kasar.., padahal di rumah anak sering mendengar ortu bicara kasar, bahkan menjelek2kan guru di depan anak.
Tidak heran anak menjadi tidak hormat dengan guru.
Ada ortu yg bilang kalau pihak sekolah bersikap tdk adil dgn anak yang ortunya sering protes krn anak diberi sanksi krn menggunakan kata kasar. Bukankah lbh baik ortu jg instrospeksi, mengapa anak berani kurang ajar thd guru? Jika alasannya krn guru yg menyebalkan, tentunya itu bukan pembenaran anak bersikap kurang ajar.
Tentunya kalau terus berlanjut akan tdk baik.., kan tidak mungkin besok di lingkungan kerja akan misuhi bos yang menyebalkan, atau teman kerja/customer yg tdk cocok dengan anaknya.
Ajarilah anak kita untuk berkomunikasi dg baik, mengungkapkan ketidaksukaan tdk dengan cara kasar.., tentunya ortu jg harus memberi contoh.
----------------------
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orang tua terkait kerja sama dengan guru anak:
Mom & Dad, hormati guru anak Anda... Banyak kejadian di mana orang tua kerap menyalahkan guru ketika terjadi sesuatu yang negatif pada anaknya, misalnya mendapat nilai jelek, di-bully teman, bahkan ketika anak dihukum karena melakukan kesalahan. Meski tak setuju dengan guru, hindari menyatakannya secara terang-terangan di depan anak, karena bisa membuatnya ikut tak respek pada gurunya. Komunikasikan semua ketidaksetujuan, pertanyaan, dan protes Anda dengan cara baik dan bertanggung jawab.
------------------------
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orang tua terkait kerja sama dengan guru anak:
Mom & Dad, hormati guru anak Anda... Banyak kejadian di mana orang tua kerap menyalahkan guru ketika terjadi sesuatu yang negatif pada anaknya, misalnya mendapat nilai jelek, di-bully teman, bahkan ketika anak dihukum karena melakukan kesalahan. Meski tak setuju dengan guru, hindari menyatakannya secara terang-terangan di depan anak, karena bisa membuatnya ikut tak respek pada gurunya. Komunikasikan semua ketidaksetujuan, pertanyaan, dan protes Anda dengan cara baik dan bertanggung jawab.
------------------------
Senin, 15 Februari 2016
MINDSET POSITIF vs NEGATIF
Kisah sebelum seorang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke 2 anaknya.
"ANAKKU ADA 2 PESAN PENTING YG INGIN AYAH SAMPAIKAN KPDMU UNTUK KEBERHASILAN HIDUPMU.
PERTAMA :
"jangan pernah menagih piutang kepada siapapun".
KEDUA :
"jangan pernah tubuhmu terkena terik sinar matahari yg panas secara langsung".
Sang anak pun bingung dengan pesan ayahnya , dan akhirnya sang Ayah pun pergi utk selama2 nya. Huuuuu.uuuuu.uu (nangis).
5 tahun berlalu sang ibu pun mengunjungi dan menengok si bungsu dgn kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya "wahai anak bungsuku kenapa kondisi bisnismu demikian"
Si bungsu menjawab: "Aku mengikuti pesan ayah Bu.. Saya dilarang menagih piutang ke siapapun sehingga banyak piutang yang tidak di bayar dan lama2 habislah modal saya,
yang ke 2 Ayah melarang saya terkena sinar matahari panas secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi."
Sang ibu mengernyitkan keningnya dan mengucap ya Tuhan.....
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si sulung. Kali ini keadaan berbeda jauh si sulung sukses menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya wahai anak sulungku kenapa hidupmu sedemikian beruntungnya??
Sulung pun menjawab : "Ini karena aku mengikuti pesan ayah Bu..
"Yg 1 saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan utang kepada siapapun sehingga modal saya tetap utuh".
"Yg Ke 2 saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dengan motor yang saya punya, saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Sehingga para pelanggan tahu bahwa toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore".
NOTE:
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA,
Namun masing2 memiliki sudut pandang / MINDSET berbeda.
Mereka MELAKUKAN cara yang berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda pula.
Hati2lah dengan MINDSET kita.
MINDSET positif memberi hasil menakjubkan. Sebaliknya MINDSET negatif memberikan hasil yang menghancurkan.
Langganan:
Postingan (Atom)