Selasa, 13 September 2016

HUBUNGAN ANAK-SEKOLAH-ORTU

Pendidikan adalah proses kerja tim yang meliputi guru, orang-orang di sekitar anak (teman, keluarga, dll), dan kita sebagai orang tua. Setuju kan? :) 
Pendidikan anak akan berhasil jika ada duet yang harmonis antara ortu dan sekolah/guru. Artinya tidak ada peraturan yang bertentangan.
Anak jangan dibikin bingung dengan 2 aturan yang berbeda. 
Misalnya, di sekolah dilarang mengucapkan kata kasar.., padahal di rumah anak sering mendengar ortu bicara kasar, bahkan menjelek2kan guru di depan anak. 
Tidak heran anak menjadi tidak hormat dengan guru.

Ada ortu yg bilang kalau pihak sekolah bersikap tdk adil dgn anak yang ortunya sering protes krn anak diberi sanksi krn menggunakan kata kasar. Bukankah lbh baik ortu jg instrospeksi, mengapa anak berani kurang ajar thd guru? Jika alasannya krn guru yg menyebalkan, tentunya itu bukan pembenaran anak bersikap kurang ajar. 
Tentunya kalau terus berlanjut akan tdk baik.., kan tidak mungkin besok di lingkungan kerja akan misuhi bos yang menyebalkan, atau teman kerja/customer yg tdk cocok dengan anaknya.
Ajarilah anak kita untuk berkomunikasi dg baik, mengungkapkan ketidaksukaan tdk dengan cara kasar.., tentunya ortu jg harus memberi contoh.

----------------------
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orang tua terkait kerja sama dengan guru anak:
 
Mom & Dad, hormati guru anak Anda... Banyak kejadian di mana orang tua kerap menyalahkan guru ketika terjadi sesuatu yang negatif pada anaknya, misalnya mendapat nilai jelek, di-bully teman, bahkan ketika anak dihukum karena melakukan kesalahan. Meski tak setuju dengan guru, hindari menyatakannya secara terang-terangan di depan anak, karena bisa membuatnya ikut tak respek pada gurunya. Komunikasikan semua ketidaksetujuan, pertanyaan, dan protes Anda dengan cara baik dan bertanggung jawab.

------------------------