Selasa, 26 Januari 2016

Siapakah Kho Ping Hoo? Cari Cersil Kho Ping Hoo? Ini Infonya...


Mau pesan ? ^__^
Daftar judul dan harga lengkap ada di www.bukukhopinghoo.com
Disana ada cara pemesanannya kok




Meski Kho Ping Hoo telah meninggal hampir 20 tahun silam, para pendekarnya terus mengembara di dunia persilatan. Tepatnya di dalam cersil atau cerita silat karyanya yang terus diterbitkan oleh CV Gema di kampung Mertokusuman, Solo, Jawa Tengah.
”Pada suatu senja, di kala angin pengantar malam tengah sibuk mengatur mega…” Demikian Kho Ping Hoo mengawali cersil Kisah Sepasang Naga atau Ji Liong Jio Cu.
Pendekar-pendekar rekaan Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo (1926-1994) itu bersemayam di gudang penerbit CV Gema, di kampung Mertokusuman 761, RT 002 RW 007, Solo. Tersebutlah antara lain Pendekar Tanpa Bayangan, Pendekar Bunga Merah, Pendekar Gila, Pendekar Pemabuk, Pendekar Super Sakti, Pendekar Mata Keranjang, Pendekar Budiman, dan barisan pendekar lain.
Tak kurang dari 111 judul cersil karya Kho Ping Hoo menjadi koleksi Gema. Sebanyak 82 judul merupakan cersil Mandarin dan sisanya adalah cersil Indonesia, plus serial lain. Di luar jumlah tersebut, Gema juga menerbitkan buku karya sejumlah penulis lain, termasuk di antaranya karya Suparto Brata dan Widi Widayat.
Di antara deretan judul tersebut, cersil yang paling banyak diminati sampai hari ini adalah karya Kho Ping Hoo. Menurut pimpinan CV Gema, Bunawan Sastraguna Wibawa (67), cersil yang paling banyak dipesan terutama serial Bu-Kek Sian-Su dan Pedang Kayu Harum (Siang Bhok Khiam). Serial Bu-Kek Sian-Su terdiri atas 17 judul, antara lain Suling Naga (29 jilid), Sepasang Pedang Iblis (50 jilid), dan Pendekar Super Sakti (42 jilid).
Pembaca Setia
Cersil karya Kho Ping Hoo mengalami zaman keemasan pada era 1960-1980-an. Ketika itu pembaca selalu menunggu lanjutan cerita yang sedang ditulis Kho Ping Hoo dengan mesin ketik Oliveti dan kemudian berganti dengan Brother. Di atas mesin ketik itulah dengan produktifnya jari-jari Kho Ping Hoo bergerak lincah bagai pendekar silat. ”Beliau mengetik dengan sepuluh jari, dan cepat sekali mengetiknya seperti senapan mesin, tret tet-tet-tet..!” kata Bunawan.
Secepat muntahan pelor dari senapan mesin pula cersil Kho Ping Hoo laris menyerbu pasar pada era tersebut. Bunawan memberikan contoh seri Pendekar Super Sakti yang untuk satu jilid saja sekali cetak 12.500 eksemplar. Jika seri itu terdiri atas 42 jilid, maka total untuk satu judul saja tercetak 525.000 eksemplar. ”Padahal, pengarang lain ketika itu untuk bisa mencetak 2.000 (eksemplar) saja sudah rekasa(susah),” kata Bunawan.
Sebagian pembaca cersil pada era 1960-1980-an itu hanya menyewa dari tempat persewaan buku atau taman bacaan. Sebagian lain, yang katakanlah ”lebih beruntung” secara ekonomi, bisa membeli langsung di toko buku.
Kini penikmat cersil Kho Ping Hoo di masa lalu itu berusia sekitar 40-an tahun ke atas. Pembaca itulah yang menjadi konsumen utama cersil Kho Ping Hoo. Mereka pula yang menghidupkan usaha CV Gema.
Para penggemar lama itu tentu tidak lagi menyewa buku, tapi membeli langsung. Dan, bukan hanya membeli eceran per jilid, tapi satu set serial. Gema memang menerbitkan karya per set. Begitu pula toko buku menjual buku per set. Satu set Kisah Sepasang Naga yang terdiri atas 10 jilid dipatok dengan harga Rp 35.000. Relatif murah bagi pembaca yang suka menikmati kopi di kedai yang harga segelasnya sebesar Rp 47.000. Di kota besar seperti Jakarta, cersil Kho Ping Hoo bisa dijumpai di toko buku seperti Gunung Agung dan Gramedia. Selain itu juga ada yang menjual secara online.
Sejak dulu format buku cersil Kho Ping Hoo tetap mungil dengan ukuran 14 X 11,5 sentimeter, atau seperempat kertas ukuran kuarto. Isinya pun hanya sekitar 64 halaman, cukup tipis. Sampulnya sederhana dengan satu atau dua warna yang digambar oleh Yohanes dan Antonius. ”Pernah kami coba cetak dengan format besar, lebih tebal, dan cover-nya full color, tapi ditolak sama agen. Kata mereka susah menjualnya,” kata Bunawan.
”Sisa-sisa Laskar Pajang”
Keberadaan Gema tak lepas dari produktivitas Kho Ping Hoo sebagai penulis. Ia menulis sejak 1958 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ketika itu karyanya diterbitkan oleh CV Analisa, milik Selecta Group, Jakarta, yang menerbitkan majalah Selecta. Tahun 1961, ia mendirikan penerbit sendiri bernama PU Jelita. Setelah kerusuhan di Tasikmalaya pada awal 1960-an, Kho Ping Hoo hijrah ke Solo. Di kota ini, ia mendirikan penerbit CV Gema tahun 1964.
Sampai tahun 1970, Kho Ping Hoo mengurus sendiri seluruh proses penerbitan, mulai dari mengarang sampai distribusi. Tahun 1973, urusan penerbitan Gema dipercayakan kepada menantunya, Bunawan. ”Beliau ingin konsentrasi menulis,” kata Bunawan.
Kho Ping Hoo sering menulis di Wisma Damai di Tawangmangu, daerah wisata sejuk di lereng Gunung Lawu, sekitar 40 kilometer dari Solo. Gema ketika itu memang kemudian berjaya dengan mengoperasikan percetakan offset. Mereka mempekerjakan sekitar 60 karyawan.
Kini, untuk pencetakan, Gema menyerahkan ke percetakan lain. ”Karena secara bisnis keuntungannya kurang memadai. Gema menerbitkan karena tanggung jawab moral kepada para penggemar,” kata Bunawan.
Kini hanya ada tujuh pekerja dengan masa kerja 35 sampai 45 tahun. ”Kami ini seperti sisa-sisa laskar pajang he-he…” kata Hardjo, karyawan bagian administrasi yang bekerja di Gema sejak tahun 1968.
Mereka kebanyakan warga kampung Mertokusuman. Suparni (66), yang sudah 36 tahun bekerja, suatu pagi pada awal September lalu tengah bekerja memasang sampul cersil berjudul Pendekar Kayu Harum. Untuk menempel sampul dengan buku diperlukan lem dengan bahan pati kanji atau tepung. Untuk mengoleskan digunakan sepet atau sabut kelapa yang dibentuk menyerupai kuas.
Bisa dikatakan serba sederhana. Sesederhana wujud buku cersil Kho Ping Hoo. Namun, buku mungil itu terbukti bisa membawa pembaca berkelana ke jagat fantasi, mengembara ke dunia persilatan di mana kejujuran dan kebaikan selalu menang.
by Frans Sartono
sumber : kompasmuda.com 2013


Senin, 25 Januari 2016

Salah Satu Artikel Tentang Kebhinekaan di Indonesia.., i like it.. ^^

Men-Tuhan-kan Agama / Mazhab / Aliran
Oleh: Raymond Liauw

Jangankan disebut sebagai Katholik, bahkan dia sangat alergy bila disebut sebagai seorang Protestant.
Dia menyatakan bahwa dirinya adalah murni solid total seorang Kristen Advent. Baginya hanya menjadi seorang Advent maka keselamatan akan kita miliki di Surga sedangkan yang lain tidak dijamin.
Awalnya adalah Katholik sebutan untuk mereka karena cara mereka memuji dan memuliakan Tuhan secara Katholik.
Lalu dalam perkembangannya muncul Protestant, Baptist, Advent, Yehova, Mormon, .......
Seperti halnya dalam Islam ada Sunni, Syiah, Ahmadiyah, .......
"Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas" (Iman Ali Bin Abi Thalib).
Raymond Liauw


Masih terbayang bagaimana diskusi saya dengan sahabat saya tadi malam.
Sahabat saya ini adalah pribadi yang terlihat ramah, ceplas ceplos, dan agak keras.
Saya bilang: "gue punya banyak teman Kristen Adven di Indonesia, tapi mereka tidak pernah bilang seperti yang elu bilang"
Teman saya agak sengit bilang: "Mereka Adven bohongan dan jangan jangan mereka Adven sesat".
Dari pada debat kusir yang tidak ada ujungnya, mendingan saya tutup pembicaraan dengan alasan besok pagi harus menjemput teman lama di hotel.
Ada satu hal yang dapat kita lihat di sini.
Kristiani adalah orang orang yang mengikuti dan menjalani ajaran Yesus Kristus. 
Tidak terbayang oleh saya bila setiap umat yang memiliki keimanan dan aliran yang berbeda beda ini saling keras kepala dan saling menuding sesat dan kafir kepada umat lain yang berbeda dengannya sekalipun terhadap mereka yang memiliki Tuhan yang sama dan Nabi yang sama.
Untung saja jumlah orang seperti mereka tidak banyak di Indonesia. Terbukti dengan bergandeng tangannya rakyat Indonesia melawan terorist, walaupun masih ada sebagian orang malah merasa senang dengan aksi pengeboman Sarinah karena ingin mendirikan kalifah ISIS di NKRI.
Tuhan yang kita sembah tidak memiliki agama. Jadi, janganlah kita menjadikan agama/mazhab/aliran yang kita imani menjadi Tuhan kita.
Lagi lagi seorang sahabat muslim memberi nasihat indah: 
Salam sejahtera dan sehat selalu.
NKRI Harga Mati !!

Modus Baru Peretasan Akun MyCare Indosat Ooredoo

Ketika kita menerima sms dari Indosat :
Kata kunci myCare Anda : xxxxxx. Ketik kaca kunci di https://mycare.indosatooredoo.com untuk aktivasi akun Anda.
PENTING : mohon tidak diinfokan kepada siapapun.

sumber gambar : kompas.com

Tak lama berselang ada penelepon yang mengaku dari Indosat menanyakan kata kunci tersebut. (karena masa aktif kata kunci myCare ini adalah 30 menit).
JANGAN BERIKAN KATA KUNCI ANDA!

Kata kunci tersebut untuk mengaktifkan akun myCare Indosat Ooredoo, yang bisa mengontrol pembelanjaan pulsa yang ada di nomor kita/mencuri pulsa kita untuk pembelanjaan paket internet.

Langkah pemberhentian / pencegahan apabila terlanjur tertipu :
1. Jangan isi pulsa Anda, usahakan pulsa di bawah 50.000, karena di bawah nominal tersebut tidak dapat dibelanjakan paket internet.
2. Segera telepon ke 185 untuk pemblokiran akun myCare Indosat Ooredoo Anda.

Sumber : teman yg bergelut di bidang utak atik gadget/internet ^__^

Cara Setting Facebook Supaya Terhindar Masuk Grup "Aneh"

Cara Agar Terhindar Auto Invite Grup


Kebanyakan pengguna Facebook terinfeksi malware ini karena menggunakan aplikasi yang tidak sengaja terinstal. Untuk menghapus aplikasi tidak dikenal tadi, kamu bisa gunakan cara berikut ini:
  • Buka Facebook lalu pilih Setting > Apps cari menu Apps, Websites and Plugins lalu pilih Edit.
  • Pilih menu Disable Platform.





Untuk Pengguna Android

Pilih App Settings > Apps.
Pilih menu Platform.
Pilih Edit > Turn off Platform.











Lakukan Ini Jika Diinvite Grup Tidak Jelas di Facebook

Bila akun Facebook kamu dimasukkan ke grup-grup yang tidak jelas dan juga parahnya cenderung dimasukkan ke grup liar yang berbau pornografi atau sadisme oleh seseorang atau teman di list temanmu, ini dia yang harus kamu lakukan :
1. Cek nama-nama pengurus grup di menu anggota
Biasanya pengurus bernama asing dari Vietnam atau Korea atau Thailand atau Filiphina. Segera blokir pengurusnya ya.
2. Cek siapa orang yang menambahkan kamu ke grup tersebut
Nah, setelah kamu tahu siapa yang menambahkanmu di grup tersebut, segera blokir tanpa perlu dipertanyakan lagi, karena akun Facebook tersebut telah terinfeksi malware. Tapi kalau akun yang menambahkanmu itu akun saudaramu atau kerabatmu, ada baiknya kamu segera memberitahukan hal ini ke saudaramu itu.
3. Segera keluar dari grup
Caranya adalah dengan mencentang opsi cegah anggota lain untuk menambahkan kamu ke grup lagi di waktu lain yang akan datang.
4. Jangan pernah penasaran melihat gambarnya
Selain itu, jangan penasaran untuk melihat video, atau tautan yang ada di dalam grup tersebut. Mengapa? Karena di gambar atau video atau tautan tersebut sudah ditempeli program malware.
Selain menjadi virus dan malware di akun Facebookmu, gara-gara grup tak jelas tersebut bisa merusak perangkatmu gadgetmu...makanya selalu waspada aja..
Dikutip dari berbagai sumber.